Cara ampuh menghemat baterai Android


Ontipstech - Sebagian besar pemakai ponsel pintar bersistem operasi Android sering mengeluhkan daya tahan baterai ponsel pintar kesayangannya. Baru digunakan setengah hari, notifikasi baterai lemah atau low bat sudah tersaji di layar ponsel pintar kesayangannya.

   Pemakai harus bergegas mencharge ponselnya, baik itu menghubungkannya langsung ke colokan listrik, ke port USB pada komputer/laptop, atau melalui Powerbank. Hal lain yang dilakukan pengguna saat baterai ponsel lemah adalah menggantinya dengan baterai cadangan, sedangkan baterai utamanya dicharge menggunakan cas-casan kodok.

   Dengan sedikit mengubah pengaturan pada ponsel android, konsumsi daya baterai ponsel Android sebenarnya bisa dikecilkan atau dihemat. Ponsel pun masih bisa dipakai dengan cukup optimal sebagaimana layaknya ponsel pintar alias smartphone. Lantas bagaimana caranya?

- Ubah Pencahayaan dan timeout Layar
 Semata-mata supaya layar terlihat terang benderang, sebagian pemakai ponsel pintar biasanya mengatur tingkat pencahayaan atau brightness layar di posisi yang cukup tinggi, yaitu 80 persen hingga 100 persen. Selain dapat menyebabkan baterai ponsel menjadi boros, tingkat pencahayaan setinggi itu tidak baik untuk kesehatan mata pemakai.

   Aturlah brightness layar pada tingkat yang lebih rendah, tetapi masih nyaman untuk dipandang mata. Saya biasanya mengatur tingkat pencahayaan atau brightness layar di rentang 30 persen sampai 40 persen, bergantung kebutuhan dan tampilan nyata layar ponsel. Supaya lebih hemat lagi, anda bisa mengatur pencahayaan pada angka hingga 10 persen, tetapi hal ini tidak enak dipandang mata.

   Hal lain yang perlu diperhatikan dan diatur adalah screen timeout (durasi pencahayaan), dihitung sejak pencahayaan layar ponsel menyala hingga padam. Menurut saya, memilih durasi 30 detik sampai 1 menit adalah pilihan terbaik. Hindari memilih durasi pencahayaan sampai 5 menit, 15 menit, apalagi 30 menit. Kecuali jika anda memang membutuhkan screen timeout yang lama.

- Prioritaskan Wi-Fi
 Apakah rumah dan kantor sobat dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi? Jika iya dan Anda berada di sana selama berjam-jam, sebaiknya Anda memprioritaskan koneksi internet lewat Wi-Fi. Koneksi internet dengan memanfaatkan nomor yang terpasang di ponsel seyogyanya dijadikan prioritas kedua. 

   Karena beragam alasan yang cukup banyak untuk dijelaskan secara detail, mengakses dunia maya melalui jaringan Wi-Fi biasanya lebih irit baterai. Perbedaan itu akan semakin mencolok jika sinyal seluler yang diterima ponsel Anda relatif lemah. Saat sedang di luar rumah atau kantor, barulah Anda menggunakan layanan internet GSM atau CDMA yang nomornya terpasang di handphone anda.

   - Rajin Menutup Aplikasi
Smartphone Android sebenarnya sudah cukup pintar dalam melakukan manajemen aplikasi dan memori. Meskipun demikian, tidak ada salahnya jika pengguna rutin menutup aplikasi yang sudah tidak dipakai lagi. Sebab, banyak sedikitnya aplikasi yang berjalan di latar belakang smartphone android akan mempengaruhi konsumsi baterai.

   - Jangan lupa menonaktifkan Bluetooth dan GPS
Apabila anda sedang tidak membutuhkan kedua fitur tersebut, lebih baik Anda menonaktifkan bluetooth dan GPS. Kebiasaan membiarkan bluetooth maupun GPS tetap menyala otomatis memperbanyak konsumsi baterai ponsel. 

Bagaimana jika setiap hari sobat memakai headset bluetooth atau jam tangan pintar (smartwatch)? Jika kondisinya demikian, fitur bluetooth idealnya memang selalu aktif. Namun, GPS tetap boleh dipadamkan saat tidak dibutuhkan.

   - Kunci di Jaringan yang Stabil
   Rata-rat ponsel bersistem operasi milik Google telah mendukung layanan 3G dan sejenisnya. Misalnya, HSDPA 14,4 Mbps dan HSPA 7,2 Mbps. Mode jaringan di mayoritas smartphone android biasanya memiliki pengaturan awal WCDMA/GSM.

   Hal tersebut berarti ponsel dapat berpindah dari jaringan 3G ke 2G atau sebaliknya secara otomatis. Ponsel senantiasa mencari jaringan dengan sinyal yang paling kuat. Di satu sisi pengaturan standar itu memang menguntungkan.

   Ponsel bakal selalu mendapatkan sinyal, kecuali saat berada di luar area layanan atau di lokasi tertentu yang sangat ekstrem. Contohnya, di dalam lift dan ruangan berdinding beton tebal. 

   Di sisi lain, pengaturan standar tersebut dapat merugikan pengguna. Jika kondisi jaringan operator seluler yang Anda gunakan tidak stabil, ponsel akan sering berpindah dari satu jaringan ke jaringan lain. Akibatnya, daya baterai lebih cepat habis.

   Seandainya di tempat sobat rutin beraktivitas sinyal 3G operator yang digunakan kebetulan stabil dan cukup kuat, lakukan sebuah perubahan kecil. Kuncilah ponsel supaya selalu berada di jaringan WCDMA only alias 3G.

   Selain dapat menghemat konsumsi baterai karena tidak berpindah-pindah jaringan, normalnya berinternet di jaringan 3G lebih cepat daripada di jaringan 2G.